KPU Pati Tetapkan SOP Penyusunan SK
Selengkapnya
11 Sep 2015 |By kpukabpati PATI-Untuk mempersiapkan penyelengggaraan Pilkada Pati 2017, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pati, telah menetapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) Penyusunan Keputusan KPU Kabupaten Pati. Demikian disampaikan Anggota KPU Pati, Umi Nadliroh, S.Pd, M.Pd, di Kantor KPU Kabupaten Pati, Selasa (8/9/2015). Menurut Umi Nadliroh, SOP Penyusunan Keputusan KPU Kabupaten Pati ditetapkan pada 28 Mei 2015 lalu. Umi Nadliroh menjelaskan, penetapan SOP bertujuan untuk membangun sistem kontrol dalam pembahasan dan penetapan keputusan-keputusan di KPU Pati. “Ada tahap dan prosedur yang harus dilalui dalam mengeluarkan suatu keputusan, ketika semua tahap dan prosedur sudah terlalui maka diharapkan hal tersebut dapat meminimalisir kekeliruan atau kesalahan” jelasnya. (VJ/ KPU Kab.Pati)
11 Sep 2015 |By kpukabpati PATI-Anggota KPU Kabupaten Pati, Supriyanto, (6/9) kemarin mengikuti Simulasi Tungsura Pilkada Serentak Tahun 2015. Kegiatan tersebut digelar di Lapangan Desa Buntu, Kec. Kejajar, Kab. Wonosobo. Selain komisioner KPU Kabupaten Pati, kegiatan itu juga diikuti oleh seluruh KPU Kabupaten/ Kota se- Jawa Tengah. Menurut Supriyanto, anggota KPU Pati yang membidangi Pemungutan dan Pengitungan Suara, kegiatan simulasi tersebut akan menjadi bahan evaluasi untuk memetakan potensi-potensi masalah yang mungkin muncul dalam proses pemungutan dan penghitungan suara” lanjutnya. Supriyanto juga menambahkan, kegiatan simulasi seperti itu cukup bermanfaat untuk melengkapi kegiatan bimbingan teknis bagi petugas KPPS yang akan menyelenggarakan proses pemungutan suara di TPS. “KPU RI akan membuatkan video Simulasi Pemungutan dan Penghitungan Suara sebagai bahan pembekalan bagi personil penyelenggara, khususnya KPPS se- Indonesia,” terang anggota KPU Pati asli Kecamatan Cluwak tersebut. “Apabila diperlukan, berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan simulasi tersebut, KPU RI akan melakukan revisi/ penyempurnaan regulasi khususnya yang mengatur tentang Pemungutan dan Penghitungan Suara di TPS” tutupnya.(VJ/ KPU Kab.Pati)
28 Aug 2015 |By kpukabpati PATI-Election Futsal Club (EFC) KPU Pati sempat merepotkan pertahanan Tim Futsal RSUD Soewondo-B dalam turnamen futsal yang diselenggarakan oleh Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pati, demikian pernyataan official EFC KPU Pati, Supriyanto, SH usai pertandingan, Kamis (27/08/2015) di Lapangan Futsal Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kab Pati. “Pada pertandingan pertama kami mendapat undian lawan yg cukup berat (Tim Futsal RSUD Soewondo-B/ red), tapi teman-teman EFC tak gentar dan telah menunjukkan permainan terbaiknya”, jelasnya. Turnamen futsal yang diikuti oleh kantor/dinas/instansi di Kabupaten Pati, dilaksanakan selama 3 (tiga) hari terhitung mulai 27 s.d 29 Agustus 2015. EFC KPU Pati merupakan satu-satunya tim futsal dari Instansi Vertikal. Turnamen futsal yg diselenggarakan untuk memeriahkan HUT RI ke-70 itu, mempunyai arti yg berbeda bagi EFC KPU Pati. “Tujuan kami mengikuti turnamen ini adalah untuk kebersamaan, mewujudkan team work yang solid antara Komisioner dan Sekretariat KPU Pati”, lanjutnya. Selain itu, kami juga ingin mewujudkan, mensana incorpore sano, dalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang sehat pula. Official yang juga Anggota KPU Pati ini menambahkan, pemain EFC KPU Pati terdiri dari Komisioner dan Sekretariat KPU Pati. “Kami tidak ingin ada jarak antara komisioner dan sekretariat, melalui EFC ini kita tumbuhkan rasa kebersamaan, hasil pertandingan itu nomor yg kesekian” jelasnya. Sementara itu dari jalannya pertandingan, pada menit-menit awal, EFC sempat memimpin melalui tandukan kepala, Qurniawan Adi Utomo, SH. Berawal dari tendangan sudut umpan matang Prasetya Adi Nugroho, diselesaikan manis dengan tandukan keras ke sudut kanan atas, dan Goooaaall, score 1-0 untuk EFC. Selanjutnya serangan silih berganti mewarnai pertandingan, yang dipertontonkan oleh kedua tim. Score sama kuat 1-1 menutup babak pertama. Dibabak kedua, faktor fisik pemain EFC mulai menurun, serangan silih berganti dari kedua tim memaksa mereka untuk naik turun dan menguras tenaga. Apalagi tim yang mereka hadapi terdiri dari pemain yang secara usia jauh lebih muda dibandingkan pemain EFC. Terbukti 3 (tiga) goal yang dilesakkan Tim Futsal RSUD Soewondo-B berawal dari proses pergantian pemain, pemain yg minta diganti karena kelelahan sudah hilang konsentrasi sehingga tidak memperhatikan serangan yg datang. Berakibat fatal karena pemain yg baru masuk, tak sempat menutup serangan dan berakibat gawang EFC bobol. Himawan Setya Ardi, sempat memperkecil ketertinggalan melalui aksi individu melewati dua pemain dan mengakiri dengan tendangan keras kesudut gawang RSUD Soewondo-B, sebelum akhirnya dibalas kembali dengan satu goal dari pemain RSUD Soewondo-B dan menutup score 2 – 5 untuk kemenangan tim futsal RSUD Soewondo-B. (VJ/ KPU Kab Pati).
27 Aug 2015 |By kpukabpati PATI –Regulasi Pilkada yang begitu dinamis, mendorong KPU Pati berkomunikasi dan membangun kerjasama lebih intens dengan media massa. KPU Pati mempunyai tanggungjawab memberikan informasi-informasi, terkait regulasi pilkada. Bantuan dan peran aktif media dalam memberikan informasi kepada masyarakat, diharapkan dapat mengurangi keterbatasan KPU Pati dalam komunikasi publik. Hal itu disampaikan Anggota KPU Pati, Supriyanto, SH disela-sela media visit di Kantor Perwakilan Koran Harian Suara Merdeka Biro Pati, Rabu (26/08/2015). “Ada kebutuhan informasi yang ingin kami (KPU Pati/ red) sampaikan kepada Publik terkait Regulasi Pilkada” jelasnya. Tujuan KPU Pati melakukan media visit salah satunya adalah meminta bantuan media untuk turut serta berperan aktif menginformasikan seluas-luasnya kepada masyarakat, terkait hal-hal baru dalam regulasi pilkada. Beberapa hal baru, dalam regulasi pilkada misalnya, syarat dukungan minimal calon perseorangan semula 3,5% dari jumlah penduduk, menjadi 6,5% dari jumlah penduduk. Berikutnya, tetang fasilitasi kampanye, amanat UU No. 8 Th 2015, bahan kampanye masing-masing calon dalam pilkada sekarang menjadi tanggungjawab KPU dan dibiayai oleh APBD, hal ini berbeda dari pilkada-pilkada sebelumnya yang biasanya pembiayaannya menjadi tanggungjawab masing-masing calon. Belum lagi keamanan TPS, sebanyak 2 (dua) orang masing-masing TPS, jika di pilkada-pilkada sebelumnya menjadi wilayah Kesbangpol & Linmas, untuk pilkada kali ini keamanan TPS masuk dalam bagian penyelenggara pilkada dan ditetapkan dengan keputusan PPS, yang tentunya pembiayaannya juga diusulkan oleh KPU Kabupaten Pati. Beberapa hal diatas, berpengaruh cukup signifikan pada pengajuan anggaran jika dibandingkan dengan pilkada-pilkada yang pernah diselenggarakan oleh KPU Kabupaten Pati sebelumnya. Terkait hal itu, KPU Pati meminta bantuan media massa yang ada di Pati untuk turut serta menginformasikan sejak dini kepada masyarakat luas khususnya masyarakat pati agar tidak terjadi kesalahpahaman. (VJ/ KPU Kab Pati)
25 Aug 2015 | 0 Comments | By kpukabpati PATI – 25 Agustus 2015, Menyongsong Pilkada serentak tahap dua yang akan dilaksanakan pada Februari 2017, KPU Kabupaten Pati gencar melakukan komunikasi dengan berbagai insan media. Hal ini, bertujuan agar penyelenggaraan Pilkada Pati 2017 dapat berjalan dengan lancar dan sukses dengan melibatkan partisipasi masyarakat yang seluas-luasnya. Demikian disampaikan Anggota KPU Kabupaten Pati, Imbang Setiawan, ST di sela-sela kegiatan media visit di Kantor Koran Harian Jawa Pos Radar Kudus perwakilan Biro Pati, selasa (25/08/2015). “Tidak dapat dipungkiri, bahwa sukses pilkada tidak hanya faktor penyelenggaraan saja, tetapi peran serta stakeholders termasuk kawan-kawan media juga punya andil yang sangat besar”. Lebih lanjut dia menyatakan, dengan pemberitaan yang berimbang dari media massa, diharapkan dapat meningkatkan partisipasi masyarakat yang seluas-luasnya. “Hari ini kita (KPU Pati/ red), melakukan kunjungan ke kantor kawan-kawan media, yang pertama ke LPP Suara Pati FM, tadi pagi pukul 10.00 WIB dan pukul 13.00 WIB tadi kita kesini (Kantor Koran Harian Jawa Pos Radar Kudus perwakilan Biro Pati/ red), besuk kita lanjutkan lagi ke media yg lain” jelasnya. Media Visit, akan dilakukan KPU Pati ke seluruh Kantor Media Massa yang ada di Kabupaten Pati, selama 4 hari kerja, diagendakan 2 (dua) hari tiap minggu, selama 2 (dua) minggu.”minggu ini kita ambil hari selasa dan rabu, minggu depan juga begitu” lanjutnya. Kegiatan media visit diikuti oleh Ketua, Anggota KPU Pati dan Pejabat Struktural di jajaran Sekretariat KPU Kabupaten Pati. Sementara itu, Kepala Perwakilan Biro Pati, Jawa Pos Radar Kudus, Sauqi dalam sambutannya menyampaikan terimakasih kepada KPU Pati, atas kunjungan ke media yang dipimpinnya dan menyatakan siap berperan aktif menyongsong pilkada 2017, melalui pemberitaan sesuai tupoksinya. Dalam media visit itu, KPU Pati juga memberikan piagam penghargaan kepada media atas partisipasi dan peran sertanya mensukseskan pileg dan pilpres 2014. (VJ/ KPU Kab.Pati)
18 Aug 2015 |By kpukabpati PATI-Praktek politik uang yang sering terjadi dalam penyelenggaraan pemilihan kepala daerah (Pilkada) tidak bisa hanya dilawan dengan kegiatan sosialisasi saja. Penyampaian informasi untuk memberikan pemahaman tentang politik uang tidak berpengaruh signifikan terhadap pemilih. Hal itu disampaikan Imam Adzroi, M.Si, dari Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) Sekolah Tinggi Agama Islam Mathali’ul Falah (STAIMAFA), dalam diskusi pemaparan hasil research tentang Sikap masyarakat Pati dalam politik uang dan implikasinya terhadap keputusan untuk berpartisipasi dan menentukan preferensi politik. Kegiatan yang diadakan KPU Kabupaten Pati itu diselenggarakan di rumah makan Joyo kusumo Pati. Dalam kesempatan itu Imam Adzroi, M.Si mengungkapkan, perlu gerakan yang lebih dari sekedar sosialisasi norma dan peraturan perundangan untuk melawan praktek politik uang. “Sikap masyarakat Pati terhadap politik uang bukanlah masalah pengetahuan, nilai-nilai pendidikan, nilai-nilai agama dan kepercayaan akan tidak bolehnya melakukan politik uang dalam bentuk suap pada masa pemilihan untuk mempengaruhi voter dalam memilih,” ujarnya. “Berdasarkan data empiris, faktor kognitif tidak berkorelasi signifikan terhadap keputusan pemilih untuk berpartisipasi atau menentukan pemilihannya. Sikap masyarakat Pati terhadap politik uang bukanlah masalah faktor psikologis dan faktor yang terkait dengan feeling pemilih. Faktor seperti sosok pribadi calon yang akan dipilih, juga tidak berkorelasi dalam keputusan voter untuk berpartisipasi atau menentukan preferensi politik, yang berkorelasi adalah keberadaan uang itu sendiri,” imbuhnya. Dijelaskan, faktor konatif atau niat dan tindakan nyata dari responden ketika dihadapkan pada suap untuk menentukan berpartisipasi dan menentukan pilihan merupakan faktor berkorelasi signifikan. Karena itu untuk mengurangi praktek suap terhadap voter, terang Imam Adzroi, M.Si, bisa dilakukan dengan memperkuat faktor-faktor yang bisa menekan tindakan nyata dari voter untuk menerima suap. “Contohnya seperti mempuat faktor situsional dari lingkungan yang secara bersama-sama menyatakan dalam verbal dan tulisan yang dipasang di publik bahwa lingkungan yang bersangkutan menolak adanya suap,” tegasnya. Diterangkan Imam Adzroi, M.Si, penelitian tersebut mengambil 1.261 orang responden. Sebanyak 670 orang responden atau 53 persen diantaranya adalah laki-laki. Sedangkan responden perempuan sebanyak 591 orang atau 47 persen. Sedangkan berdasarkan tingkat pendidikan, sebanyak 238 responden (18,8 persen) adalah lulusan SD atau sederajad, 276 responden (21,8 persen) berpendidikan SMP atau yang sederajad, 558 persen (44,2 persen) berpendidikan SMA atau yang sederajad, 120 responden (9,5 persen) berpendidikan S1, dan 10 responden orang (0,7 persen) berpendidikan S2. Sedangkan satu responden lagi (0,07 persen ) berpendidikan S3. Sementara itu Ketua KPU Pati, Much Nasich, menjelaskan bahwa kegiatan itu dilaksanakan KPU Pati bersama STAIMAFA. “Hasil research ini akan berguna untuk menyusun program dan strategi pendidikan pemilih dalam pemilu yang akan datang di Kabupaten Pati” jelasnya.